WHO telah menghubungkan kejadian osteoporosis dengan tingkat kepadatan tulang (Bone Mineral Density/BMD). Sebagai standarnya, dilakukan pengukuran pada tulang pinggul dengan alat Dual Energy X-ray Absorptiometry (DEXA). Nilai normalnya yaitu > 833 mg/cm2. Tulang dikatakan osteopenia bila tingkat kepadatannya antara 648 - 833 mg/cm2, dan dikatakan osteoporosis bila nilai kepadatan tulangnya kurang dari 648 mg/cm2. Kondisi osteoporosis yang parah akan menuju pada kerapuhan dan fraktur tulang (patah tulang).
Data yang dijabarkan oleh Perosi (2006), bahwa di Indonesia jumlah wanita yang mengalami menopause pada tahun 2000 mencapai 15,5 juta orang. Kondisi ini diperkirakan akan naik hingga 24 juta orang pada tahun 2015. Ingat bahwa pada masa menopause, sangat rawan untuk terjadi osteoporosis akibat penurunan estradiol (suatu estrogen) yang sangat tajam. Tentu saja hal ini perlu mendapat perhatian bagi para wanita. Pertanyaannya adalah, kenapa kejadian otseoporosis di Indonesia cenderung tinggi bahkan akan bertambah jumlahnya?. Kita akan melihat kenyataan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya asupan kalsiumnya sangat rendah, hanya berkisar 254-300 mg/hari. Padahal per hari konsumsi kalsium seharusnya sebanyak 1000 mg. Sungguh menyedihkan bukan?
Nasib tidak bisa ditolak, takdirpun tak bisa dielak, bahwa kodrat seorang wanita akan mengalami menopouse di masa tuanya (sekitar usia 50 tahun). Hal ini terjadi seiring dengan penurunan hormon estrogen (khususnya estradiol) yang sangat signifikan pada masa tersebut, gejala ini akan dirasakan mulai usia 45 tahun (masa perimenopause). Pada waktu itilah saat-saat yang rentan terhadap kejadian osteoporosis. Tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan penggunaan pil KB kombinasi ethynil estradiol dengan progestogen (Microgynon®, Diane 35®, Yasmin®) selain sebagai kontrasepsi, ternyata memiliki manfaat lain, yaitu dapat meminimalisir osteoporosis di masa menopause. Tentu anda akan bertanya, bagaimana penjelasan ilmiahnya ?
Hal ini dikarenakan piil KB kombinasi bisa merangsang sel osteoblast, yaitu suatu sel yang berfungsi sebagai pembentuk kepadatan tulang. Sehingga pada wanita yang rutin mengkonsumsi pil KB, selain akan memperoleh manfaat sebagai kontrasepsi, ia juga akan memproleh manfaat lain berupa tulang sehat dan kuat. Bagaimana dengan metode KB yang lain, misalnya KB suntik 3 bulan ?
Penggunaan jangka panjang KB suntik 3 bulan memiliki konsekwensi terhadap kejadian osteoporosis, karena akan menurunkan fungsi sel osteoblast sebagai sel yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang. Hal ini terjadi akibat penekanan produksi estrogen endogen oleh suntik KB 3 bulan yang terlampau lama secara terus menerus. Akhirnya, dapatkan manfaat ganda dari pil KB kombinasi, yaitu selain sebagai kontrasepsi, dapatkan juga manfaat lainnya berupa tulang sehat dan kuat. (RoviQ)
Sumber :
http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/01/pil-kb-stop-osteoporosis/
25 Januari 2009
Minggu, 17 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar